Identitas Novel Ayat Ayat Cinta
Judul : Ayat Ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit : Republika
Tebal : 411 halaman
Penerbit : Republika
Tebal : 411 halaman
Novel Ayat-ayat
Cinta ini ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang novelis Indonesia lulusan Mesir Buku ini memang
sangat bagus isi ceritanya, isinya tidak hanya menggambarkan kehidupan
seseorang yang sangat sederhana tapi juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya
hidup di jalan Allah, hidup hanya benar-benar untuk Allah S.W.T. Novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada
siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam. Buku ini tidak hanya melarutkan kita akan kata-kata indah yang terkandung
di dalamnya tapi juga mengajarkan kita cara berdakwah yang baik, cara menata
hidup yang rapi dan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda
latar belakang dan budaya. Yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar
Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman bernama Aisha yang
juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak
sengaja bertemu dalam sebuah peristiwa yang terjadi dalam sebuah metro (sejenis
trem). Fahri bin Abdullah Shiddiq adalah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar
Cairoyang berasal dari Indonesia. Dia tinggal di sebuah flat sederhana bersama
keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia. Fahri adalah orang
yang“lurus” dan sangat disiplin terhadap peta hidupnya. Dari peta hidupnya itu,
tersurat bahwa tujuan utama yang ingin dia capai ialah lulus S2 Al Azhar.
Namun, Fahri nampaknya tidak bisa lepas dari kisah percintaan yang dia alami di
Mesir yang rupanya sudah menjadi qadha baginya. Wanita pertama
yang ikut bersandiwara dalam kisah percintaannya adalah Maria. Gadis Kristen
Koptik yang mengagumi Al Quran itu adalah tetangga satu flat Fahri. Keluarga
Maria sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Kekagumannya terhadap Fahri
berubah menjadi cinta. Namun, Naora mengharap lebih.
Inilah yang menjadi masalah besar ketika Fahri harus mendekam di penjara
lantaran Noura Menuduh Fahri memperkosanya. Yang terakhir adalah Aisha. Dialah
gadis yang dipilih Fahri untuk menjadi pendamping hidupnya. Kisah perjumpaannya
dengan Aisha dimulai dari pertemuan di Metro sampai perjodohannya oleh rekannya
sendiri juga merupakan paman Aisha, Eqbal. Aisha jatuh cinta pada Fahri dan
Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya. Saat tertimpa musibahh, saat Fahri
dipenjara atas tuduhan dari Noura, saat itulah Fahri di uji oleh Tuhannya.
Namun, musibah itu justru memperkuat imannya. Dan saat peristiwa itulah yang
melibatkan Maria sebagai saksi kunci Fahri yang mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi. Maria yang sedang sekarat karena merindukan Fahri tidak bisa hadir
dalam persidangan. Hal inilah yang menjadi uji kesetiaan cintanya pada Aisha
karena hanya dengan sentuhan dan ucapan sayang dari Fahri, Maria dapat
tersadar. Fahri pun menikahi Maria. Saat itulah Maria dapat hadir dalam
persidangan untuk menjadi saksi yang pada akhirnya dapat membebaskan Fahri.
Fahri, Aisha, Maria hidup bahagia. Namun sang khalik memiliki kehendak yang lain.
Penyakit Maria kembali kambuh dan ia pun meninggal dalam keadaan islam.
Keunggulan,
kelemahan dan manfaat Novel Ayat-ayat Cinta:
Keunggulan:
Novel ini
mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan
sangat bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
Novel ini tidak hanya melarutkan kita akan kata-kata indah yang terkandung di
dalamnya tapi juga mengajarkan kita cara berdakwah yang baik
Kelemahan:
Menggunakan gaya bahasa yang tinggi sehingga banyak kata yang harus
mengulang membacanya agar mendapatkan maksud yang terkandung.
Manfaat:
Novel ini mampu
memberikan siraman rohani. Selain sebagai hiburan, dengan membaca novel ini kita dapat memperluas
wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan di dalamnya pun tidak
sembarang menceritakan kisah cinta. Banyak pesan-pesan islam
didalamnya.