Rabu, 28 November 2012

Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta



Identitas Novel Ayat Ayat Cinta
Judul     : Ayat Ayat Cinta
Penulis  : Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit : Republika
Tebal
    : 411 halaman

Novel Ayat-ayat Cinta ini ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang novelis Indonesia lulusan Mesir Buku ini memang sangat bagus isi ceritanya, isinya tidak hanya menggambarkan kehidupan seseorang yang sangat sederhana tapi juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya hidup di jalan Allah, hidup hanya benar-benar untuk Allah S.W.T. Novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam. Buku ini tidak hanya melarutkan kita akan kata-kata indah yang terkandung di dalamnya tapi juga mengajarkan kita cara berdakwah yang baik, cara menata hidup yang rapi dan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya. Yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman bernama Aisha yang juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak sengaja bertemu dalam sebuah peristiwa yang terjadi dalam sebuah metro (sejenis trem). Fahri bin Abdullah Shiddiq adalah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar Cairoyang berasal dari Indonesia. Dia tinggal di sebuah flat sederhana bersama keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia. Fahri adalah orang yang“lurus” dan sangat disiplin terhadap peta hidupnya. Dari peta hidupnya itu, tersurat bahwa tujuan utama yang ingin dia capai ialah lulus S2 Al Azhar. Namun, Fahri nampaknya tidak bisa lepas dari kisah percintaan yang dia alami di Mesir yang rupanya sudah menjadi qadha baginya. Wanita pertama yang ikut bersandiwara dalam kisah percintaannya adalah Maria. Gadis Kristen Koptik yang mengagumi Al Quran itu adalah tetangga satu flat Fahri. Keluarga Maria sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Kekagumannya terhadap Fahri berubah menjadi cinta. Namun, Naora mengharap lebih. Inilah yang menjadi masalah besar ketika Fahri harus mendekam di penjara lantaran Noura Menuduh Fahri memperkosanya. Yang terakhir adalah Aisha. Dialah gadis yang dipilih Fahri untuk menjadi pendamping hidupnya. Kisah perjumpaannya dengan Aisha dimulai dari pertemuan di Metro sampai perjodohannya oleh rekannya sendiri juga merupakan paman Aisha, Eqbal. Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya. Saat tertimpa musibahh, saat Fahri dipenjara atas tuduhan dari Noura, saat itulah Fahri di uji oleh Tuhannya. Namun, musibah itu justru memperkuat imannya. Dan saat peristiwa itulah yang melibatkan Maria sebagai saksi kunci Fahri yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Maria yang sedang sekarat karena merindukan Fahri tidak bisa hadir dalam persidangan. Hal inilah yang menjadi uji kesetiaan cintanya pada Aisha karena hanya dengan sentuhan dan ucapan sayang dari Fahri, Maria dapat tersadar. Fahri pun menikahi Maria. Saat itulah Maria dapat hadir dalam persidangan untuk menjadi saksi yang pada akhirnya dapat membebaskan Fahri. Fahri, Aisha, Maria hidup bahagia. Namun sang khalik memiliki kehendak yang lain. Penyakit Maria kembali kambuh dan ia pun meninggal dalam keadaan islam.

Keunggulan, kelemahan dan manfaat Novel Ayat-ayat Cinta:

Keunggulan:
Novel ini mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
Novel ini tidak hanya melarutkan kita akan kata-kata indah yang terkandung di dalamnya tapi juga mengajarkan kita cara berdakwah yang baik

Kelemahan:
Menggunakan gaya bahasa yang tinggi sehingga banyak kata yang harus mengulang membacanya agar mendapatkan maksud yang terkandung.

Manfaat:
Novel ini mampu memberikan siraman rohani. Selain sebagai hiburan, dengan membaca novel ini kita dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan di dalamnya pun tidak sembarang menceritakan kisah cinta. Banyak pesan-pesan islam didalamnya.